Rencana dari SMK Negeri 6 Surabaya yang membuka jurusan baru kimia industri, maka diadakan kunjungan ke jurusan kimia industri SMK Negeri 5 Surabaya untuk menambah wawasan tentang laboratorium kimia
Pemaparan secara umum disampaikan oleh Bapak Meiyanto selaku Ketua Program Teknik Kimia.
Sedangkan untuk teknis per mapel dihantarkan pemaparannya oleh Bapak Herman selaku Ketua Kompetensi Keahlian Kimia Industri dengan penjabaran oleh masing - masing guru pengampunya
Tanya Jawab :
Materi C2 dan C3 untuk mengetahui bahan dan alat yang digunakan apa saja ?
- Mikrobiologi : Cawan petri, tabung reaksi, ose, LAP, sterilisasi, autoklaf, mikroskop, colony counter.
- Analisis Kimia Dasar : Titrimetri dan gravimetri, alat titrasi, standarisasi, menguji lemak, penggunaan peralatan kimia dengan benar, dan manajemen laboratorium
- Prosesnya Industri Kimia : penjelasan tentang proses industri pembuatan produk kimia dengan tahapan - tahapannya, Flowchart, Diagram kerja, preparasi bahan,
- Azas Teknik Kimia : Konversi satuan, Neraca Massa, Neraca Energi, peralatan bisa diaplikasikan dengan percobaan mapel lain, yang terpenting matematikanya diperkuat
- Alat Industri Kimia : diawali dengan gambar teknik, kertas yang digunakan menggambar, proses kontrol peralatan.
- Operasi Teknik Kimia : proses untuk air destilasi, penukar ion, ekstraksi, maserasi, filtrasi, perpindahan panas, evaporasi, rotary dryer, dan peralatan yang menggunakan steam.
Persyaratan penggunaan laboratorium dilengkapi :
- Lemari asam,
- pintu keluar masuk ada 2 buah,
- aliran udara exhaus fan,
- laboran, atau siswa mempunyai kemampuan lebih dapat diperbantukan saat praktikum
- wastafel,
- limbah berbahaya disimpan pada galon / jerigen,
- limbah tidak berbahaya bisa diencerkan lalu dibuang pada saluran pembuangan.
- Pengerjaan percobaan dalam bentuk kelompok dengan jumlah anggota kecil ( 3 siswa )
- Kelompok bertanggungjawab terhadap peralatan selama setahun
Menyeimbangkan teori dan praktikum, dan prakerin selama enam bulan di semester empat dibutuhkan singkronisasi / penyelarasan kurikulum dengan dunia usaha atau industri. Sehingga saat siswa berangkat prakerin sudah dapat bekal pengetahuan / skill yang dibutuhkan oleh industri.